Wednesday, October 20, 2010

Maaf, tolong, terimakasih

"Maaf, Tolong, Terimakasih"

Tiga kata sakti yang selalu saya usahakan ada didalam kesaharian kami. Awalnya sulit, karena tidak semua orang terbiasa mengucapkan kata tersebut apalagi MAAF.

Tetapi, Alhamdulillah setelah sekian lama akhirnya mudah bagi kami antara suami-istri untuk mengucapkan tiga kata sakti yang akan membuat masing-masing merasa dihargai, di hormati keberadaannya.

Terbukti dengan tiga kata ini, kami akan merasa tenang ketika emosi to the max dan ada yang mengucapkan kata MAAF. Dan ketika meminta sesuatu dengan TOLONG akan dengan senang hati membantu. Dan sangat bahagia ketika ada yang mengucapkan TERIMAKASIH ketika sudah membantu.

Mudah-mudahan, tiga kata sakti ini bisa kami jadikan kebiasaan yang baik bagi anak-anak kami.


Salam Sakti! :)

Pelajaran Baru..

Akhirnya setelah hampir 2-3 bulan saya menyadari bahwa tidak semua orang bisa berkelakuan seperti yang kita inginkan.

Diawali dengan rasa kekuasaan dan 'merasa HAK' tanpa melihat sisi 'KEWAJIBAN' membuat saya merasa jatuh bangun mengatur emosi saya.

Belum lagi ke egoisan tingkat tinggi yang membuat saya banyak bertanya-tanya dan keheranan atas prilaku yang tidak sejalan dengan nurani.

Berbagai alasan tidak masuk akal di buat untuk mendapatkan hal-hal yang tidak sewajarnya bagi orang-orang yang seharusnya berakal.

Well, efeknya dari satu persoalan bertambah satu persoalan baru yang membuat saya semakin berfikir, kecewa dan mencoba protes.

Tetapi, entahlah...

Beberapa perbedaan yang membuat saya merasa semakin terpuruk karena entah mengapa arahnya berbalik. Sebagai orang luar saya kemudian ternyata harus mengalah dan dibuat salah sementara mereka tertawa dalam kebodohan.

Satu pelajaran baru bagi saya, biarlah waktu yang akan menjawab dan Allah yang akan membalasnya..