Wednesday, July 21, 2010

9 years ago...

9 Tahun lalu... di jam ini merupakan detik-detik sakaratul maut Apa'. Masih menunggu Willy, kakak lelakiku beserta istrinya Meita yang masih dalam perjalanan dari Philippine.

Kelu lidahnya, Hanya kata "Allah" yang terucap dari mulutnya sambil memegang erat tanganku di tangan kanannya dan entah siapa ditangan kirinya, mungkin kakak perempuanku Aci. Seolah berkata "aku sayang kalian.."

Dan kemudian ketika Willy dan Meita tiba jam 9 malam, hanya tatapan penuh arti dan kasih sayang yang diperlihatkannya kepada anak lelaki satu-satunya itu.

Dan kini, aku hanya bisa berdoa:

Ya Allah, semoga Apa', bapakku tercinta Muhammad Zen Bin Muhammad Yasin Bas Adi selalu dalam lindunganMu. Berikanlah kemudahan baginya di duniaMu. Dekatkan ia di sisi Engkau ya Allah. Ampunkanlah segala dosa dan kesalahannya dan cintailah ia seperti Engkau mencintai nabi dan rasulMu. Aamiiin ya rabbal alamin..

*Tears for Heaven*

Thursday, July 15, 2010

Start a new day...!

Huallow...
Sudah 17 hari sejak kami pindah ke kota Bogor. Kota Hujan tempat kelahiran Apa' ayah mamah, kota tempat pertemuan Apa' dengan Manin, kota yang sering mamah datangin kala liburan datang, karena banyak keluarga besar Apa' dan manin tinggal di sini.

Syukur urusan pindah-pindahan bisa didahuluin dari pembayaran lunas sewa rumah :p dan Alhamdulillah si empunya rumah ternyata Orang-tua yang sangaaaat bersahaja. Saat mereka berkunjung, begitu indah rasanya perbincangan dan obrolan dengan mereka dan kami.

Zaqi sudah empat hari ini sekolah di Insan Kamil Al-Ihya. Sekolah Islam yang kami pilihkan untuknya. Hari pertama dan kedua berjalan dengan lancar. zaQi terlihat sangat menyukai sekolahnya, apalagi saat mengulangi kata-kata yang ada di pikiran mamah. Dalam perjalanan pulang dia sebutkan betapa indahnya Pohon-pohon, rumput yang indah, sawah yang indah.. bahkan bambu pembatas kebun pun di bilang indah..

Kala itu mamah bersyukur, semoga engkau kelak menjadi anak yang Humble dan mencintai tanah dan negerimu.. aamiin.

Di hari ketiga, saat pulang nyaris zaQi dimasukkan ke mobil jemputan. Karena dia bilang dia pulang naik mobil jemputan ke ibu guru. Untung aja mamah ngeliat dan berhasil mencegatnya :)

Setelah diskusi dengan papah, akhirnya kami sepakat untuk mengijinkan zaQi naik jemputan saat pulang sekolah saja. Karena kalau pagi adalah tugas mamah untuk antar papah dan zaQi biar komunikasi tetap luantjaar :)

Dan kemudian di hari ke empat jadilah zaQi naik jemputan om Denny sambil mamah ngikutin dari belakang. Di perjalanan tiba-tiba ada telpon masuk yang kemudian mamah tau dari ibu Wiwi, salah satu wali kelas zaQi.

ibu wiwi: "Mamah, zaQi apa sudah sama mamah?"
Mamah: "Oh sudah bu, ini sedang dalam perjalanan pulang. Saya ikuti dari belakang karena zaQi ingin naik mobil jemputan"
ibu Wiwi: "Maaf ya mamah, kami kecolongan. Padahal tadi sempat di pegang"
Mamah: "oh iya bu gpp.. tadi saya di depan jadi langsung nemuin anaknya"
ibu Wiwi & mamah: "syukur Alhamdulillah..."

Begitu telp di tutup langsung kabari papah... "paaaah... anakmu kabuuuurrrr" wkwkwk walhasil berdua ketawa-ketawa ingat kejadian itu. Seketat apapun penjagaan ternyata zaQi berhasil juga keluar tanpa ketahuan :)

Well eniwe, ini pembelajaran bagi kami, para guru dan om Denny untuk lebih memperhatikan zaQi saat jam pulang sekolah.


Oya, hari ini ulang tahun mamah yang ke 32. Quite older but not old though.. :p yeaah, walau ada sebuah kejadian yang tidak menyenangkan sebelumnya, tapi mamah anggap ini sebuah kerikil kehidupan kami berumah-tangga.

Dan syukur Alhamdulillah, mamah dan papah bisa saling mendukung demi kelangsungan rumah-tangga kami karena bagi kami berdua prioritas kami adalah kebahagiaan dari masing-masing kami dan anak-anak.

Insya Allah, now and then, for the future we will hand in hand together facing our problems within' Lord guide. Thank you Allah!