Wednesday, May 30, 2007

Ada apa dengan anak 'Indigo'?

Tersentak mamah pada saat chatting dengan seorang sahabat yang mengatakan,

"ya, gw baru tau dari t....i kalau anak lu indigo"

Yup, sebenarnya kami, papah dan mamah, akui kalau zaQi agak sedikit 'berbeda' dengan anak-anak lainnya yang seumuran dengannya.

Kami sendiri sudah menjalankan interview dengan beberapa dokter dan psikolog anak yang menangani anak-anak seperti autis, ADHD, ADD, gifted, etc. Sampai-sampai, kami sendiri kebingungan apa sih yang terjadi pada zaQi.

Karena selama ini yang kami ketahui adalah, zaQi mengalami keterlambatan dalam bicara, dan kesulitan dalam mengantri, terlalu banyak energi sehingga kami harus mengajaknya minimal satu jam pagi dan satu jam sore untuk berjalan-jalan menghabiskan energinya :P

Autis? Nope.. zaQi bukan autis. Dia tidak punya kecenderungan terpaku pada satu hal saja atau apapun itu yang ciri-ciri autis dan turunannya. Tetapi karena kami sendiri tidak tahu dan tidak mengerti 'istilah' apa yang harus kami deskripsikan ke orang-orang ketika melihat zaQi.. jadilah kami sering menyebutnya 'Special needs'.

Selama ini kami menyebutnya special needs, karena zaQi harus menjalankan terapi sensor integrasi (SI) dan terapi wicara. Tapi secara mental, saya akui kalau zaQi bisa jadi sangat dewasa. Jadi ketika saya browsing untuk mendapatkan artikel tentang Indigo saya yakin, inilah kata yang tepat untuk menggambarkan zaQi. Kenapa?

Pertama, sejak lahir zaQi adalah seorang bayi yang sangat penuh tuntutan. Dia bisa menuntut banyak untuk diperhatikan, diajak bercanda dan bermain. Tetapi dia juga seorang bayi yang penuh pengertian. Ketika mengerti kerepotan saya yang harus memerah ASI dikantor, dirumah dan masih harus bekerja, tiba-tiba diusia yang hampir enam bulan mendadak dia sama sekali tidak mau menyusui lagi.

Saya bingung? jelas. Sedih juga karena waktu itu ASI saya masih keluar. Tapi setelah saya pikir-pikir lagi, dia mengerti dengan keadaan saya pada waktu itu.

Kedua, ketika kami memasukkan zaQi ke lembaga pendidikan anak, zaQi sangat menolak permainan yang melibatkan antrian. Dia lebih memilih untuk bermain di arena lain. Atau ketika anak-anak lain antri untuk mengambil sticker, yang dilakukan zaQi adalah berlari dan bermain. Jadi zaQi selalu dapat urutan terakhir untuk ambil sticker :D hehehe

Ketiga, energinya berlebihan. Seperti yang sudah saya ceritakan diatas. Butuh 2 jam sehari untuk mengajaknya jalan-jalan ke taman atau keliling komplek. Dan itupun masih kurang. zaQi masih sanggup bermain dua jam lagi setelah kami pulang bekerja. Kekeke..

lanjutannya nanti yaaa.... saya sudah dijemput suami ;)

Friday, May 18, 2007

Happy anniversary ya hun...


Tepat tanggal ini 18 Mei, empat tahun yang lalu adalah hari dimana kami mengikat perjanjian untuk saling bersama dalam suka dan duka.

Teringat pesan ustadz kesayangan saya sejak kecil Umay yang kala itu memberikan nasehat pernikahan...

"tia, ketika menikah tidak saja kamu terikat terhadap kebahagiaan diko tetapi juga segala kesulitan yang harus dihadapi diko. Jadi saling membantulah kamu berdua dalam menjalani hidup berumah-tangga'

Aaaah.. jadi terkenang perjalanan hingga empat tahun ini.. bahkan dua tahun sebelumnya ketika awal perjumpaan kami berdua.

Bali, pulau kecil indah nan exotis tempat kami bertemu, mengikat janji, saling mencoba mengenal lebih dalam dengan segala keceriaan, canda gurau, cemburu, marah, kecewa, dan pengertian terhadap masing-masing karakter.

Ketika dalam dua tahun kami memantapkan diri.. akhirnya berani kami utarakan kepada orangtua keinginan kami berdua. Ya, kami ingin menikah!!

Jarak, ketika itu saya sudah kembali ke kota kelahiran saya di Jakarta, sementara Diko masih bekerja di pulau dewata itu. Sendiri saya persiapkan segala urusan pernikahan, bahkan ketika akhirnya kami menikah pun jarak masih membatasi kami hingga hampir setahun lamanya.

Hingga kemudian saya mengandung, Diko pindah ke Jakarta, kami mempunyai anak... semua mengalir begitu saja. Segala perbedaan sedikit demi sedikit bisa di lebur.

Sulit? Tentuuuu....
Tapi alhamdulillaaah.. Diko yang begitu sabar menghadapi saya dan saya yang begitu sabar menghadapi diko bisa saling mengerti.

Kini, kami berdua punya satu momongan.. zaQi. Bocah laki-laki berusia 3 tahun di bulan agustus, yang begitu lucu, jail, iseng dan penuh segala kejutan :)

Terima kasih Allah..
Atas semua karunia, rezeki berlimpah dan keharmonisan ini..
Semoga akan terus selamanya..
Dunia akhirat!

Amiiin...

Thursday, May 10, 2007

Narsis...


beberapa edisi yang lalu.. rasanya hampir barengan dengan liputan Jasmine di majalah DUIT, mamah masuk tabloid mom&kiddie... heuehehue... judulnya sih tentang menyusui bayi..

duuh.. untung aja masih inget..

Yaah.. seperti umumnya para ortu, pasti sangat bangga atas anaknya.. begitupula mamah. Cerita sana-sini.. dan sempet di poto juga.. hihihi... narsis abis ya Qi ;) *wink*

yang penasaran dengan wawancaranya.. silahkan diintip....

Eh tambahan, edisi berikutnya papah Diko yang masuk mom&kiddie. utk topik anak kembar. AMpyuuun deeh papah... masa jadi berbangga diri bilang kalo dia lebih pinter dr om Andi.. hueheuhehe.. awas paah.. bisa-bisa om andi ngomel tuuuh...

Wednesday, May 09, 2007

Pasar Gembrong aka prumpung


Maaf yaa.. berhubung web FM lagi amburadull.. jadi sementara utk yg mau liat peta pasar Gembrok aka Prumpung diliat disini dulu...

monggoo yg mau belanja silahkaaan.. :)
Jangan lupa oleh2 buat saya yaah :D hehehe..