Tuesday, August 03, 2010

Menjelang Ramadhan...

Tergelitik dengan tulisan seorang teman di FB yang mengatakan kenapa Ramadhan harus dijadikan alasan untuk menahan hawa nafsu?

Ya ya... diikuti beberapa komen yang saya setuju, ya.. kenapa semua hal harus dilakukan menjelang ramadhan?

Kenapa Ramadhan dijadikan ajang berbagai tujuan? Mulai dari politikus, pemerintahan, bahkan masuk ke arena rumah-tangga.

Kenapa Ramadhan harus dijadikan ajang bermaaf-maafan sementara kalau memang kita bersungguh-sungguh mengakui kesalahan sebaiknya kita meminta maaf secara langsung.


Maaf...


Ngomong-ngomong tentang kata maaf, sejak awal pernikahan, kami berkomitmen untuk selalu menyelesaikan masalah secepatnya. Dan tentunya harus ada diskusi dan solusi serta mengakui kesalahan jika bersalah.

Susah? jelaas.... tidak mudah untuk mengakui kesalahan...
Tapi kami berusaha untuk diskusi, mengapa dan kenapa-nya. Hal ini syukurnya bisa kami terapkan ke anak-anak kami. Alhamdulillah, sudah terlihat di zaQi, kalau dia berbuat salah, maka secara otomatis dia akan langsung meminta maaf dan mengatakan kenapa dan mengapa dia melakukan hal-hal tersebut hingga membuat kami marah.

Tentu hal tersebut dilakukan karena dia 'mencontoh'.
Ketika kami (atau salah satu dari kami) berbuat salah, secara langsung kami akan mengatakan permohonan maaf kami sambil memeluknya dan kemudian kami akan mengatakan kenapa dan mengapanya.

Yaah... tidak mudah. Karena kadang ada kekeraskepalaan disana... tetapi semakin seringnya kami berdiskusi, saling mengutarakan maksud dan cara pikir masing-masing.. semakin mudah bagi kami mencari jalan tengah dan menyelesaikan setiap permasalahan.

Semoga, kedepannya kami dan anak-anak menjadi manusia dan mahluk yang mau mengakui kesalahan dan mengucapkan maaf ketika salah dan mudah pula memberi maaf.

Jadi, tidak harus bulan Ramadhan kan untuk meminta maaf?